Minggu, 18 November 2012

Gonore (Kencing nanah)


Mau share tugas tentang MikroBiologi

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Penyakit menular seksual merupakan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan kelamin. Salah satu jenis penyakit menular yaitu gonore. Penyakit ini menyebar melalui kontak fisik terlebih apabila terjadi hubungan intim, bagian tubuh yang diinfeksi oleh penyakit ini umumnya vagina, rahim, penis, uretra, rektum, dan terkadang juga menyerang tenggorokan. Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang tinggi diantara penyakit menular seksual. Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, suatu diplococcus Gram negatif.

Gonore ialah penyakit kelamin, yang pada pria permulaannya keluar nanah dari orifisium uretra eksterna dan pada wanita biasanya tanpa gejala, hanya kadang-kadang nanah keluar dari introitus vagina.

Pada umumnya penularannya melalui hubungan kelamin yaitu secara genito-genital, oro-genital, dan ano-genital. Tetapi, di samping itu dapat juga terjadi secara manual melalui alat-alat, pakaian, handuk, termometer, dan sebagainya. Oleh karena itu secara garis besar dikenal gonore genital dan gonore ekstra genital.

Penyakit ini tersebar di seluruh dunia secara endemik, termasuk di Indonesia. Pada umumnya diderita oleh laki-laki muda usia 20 sampai 24 tahun dan wanita muda usia 15 sampai 19 tahun. Di Amerika Serikat dilaporkan setiap tahun terdapat 1 juta penduduk terinfeksi gonore. Di Hong Kong 36%, Filipina 54%. Tahun 2002, QRNG di California mencapai 10% dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 30%. Di Sumatera Selatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang bekerja sama dengan Klinik Khusus Infeksi Menular Seksual (IMS) Lembaga Graha Sriwijaya Palembang melakukan survey Kultur dan Resistensi N. gonorrhoeae terhadap 1000 wanita pekerja seks (WPS) di wilayah Sumatera Selatan (Palembang, Prabumulih, Lubuk Linggau dan Sungai Lilin MUBA) pada tahun 2006. Dari 1000 WPS yang   dilakukan kultur swab endoserviks 20,3% positifN. Gonorrhoeae. Persentase resistensi penisilin adalah 94,1%, tetracycline 98%, ciprofloxacine 68,5%, ofloxacine  61,6%,  ceftriaxone 52,7%, kanamycine 33,5%.

1.2 Rumusan Masalah
  1. Bagaimana etiologi gonorrhea ?
  2. Bagaimana manifestasi gonorrhea ?
  3. Bagaimana epidemiologi gonorrhea ?
  4. Bagaimana pathogenesis gonorrhea ?
  5. Bagaimana diagnosis gonorrhea ?
  6. Bagaimana pengobatan dan pencegahan gonorrhea ?

1.3 Tujuan
  1. Untuk mengetahui etiologi gonorrhea.
  2. Untuk mengetahui manifestasi gonorrhea.
  3. Untuk mengetahui epidemiologi gonorrhea.
  4. Untuk mengetahui pathogenesis gonorrhea.
  5. Untuk mengetahui diagnosis gonorrhea.
  6. Untuk mengetahui pengobatan dan pencegahan gonorrhea.

BAB II
ISI

2.1        Etiologi Gonorrhea
Penyebab Gonorrhea adalah bakteri yang bernama Neisseria gonorrhoeae yang bersifat patogen. Bakteri ini dapat menular ke orang lain melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini juga dapat menular dari ibu ke bayinya saat melahirkan. Kita tidak akan terinfeksi gonorrhea dari pemakaian handuk bersama maupun pemakaian toilet umum. Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang pada wanita yang belum pubertas.
Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram negative, nonmotil, tidak membentuk spora, berkembang berkoloni membentuk diplokokus, atau pun tunggal monokokus.  Manusia merupakan satu-satunya inang (host) alami bakteri ini. Untuk menginfeksi, bakteri membutuhkan kontak langsung dengan mukosa tubuh, bisa lewat hubungan seks, atau penggunaan toilet duduk. Bakteri ini menempel dengan pilinya
2.2        Manifestasi Gonorrhea
Pada pria:
·   Gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi
·   Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti nyeri ketika berkemih
·   Disuria yang timbul mendadak, rasa buang air kecil disertai dengan keluarnya lendir mukoid dari uretra
·   Retensi urin akibat inflamasi prostat
·   Keluarnya nanah dari penis.
·      Keluhan berupa rasa gatal
·      Panas di bagian distal uretra di sekitar orifisium distal eksternum
·      Nyeri pada waktu ereksi
Pada wanita:
·   Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi
·   Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan (asimtomatis)
·   Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih
·   Nyeri ketika berkemih
·   Keluarnya cairan dari vagina
·   Demam
·   Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual

Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubunga seks melalui anus, dapat menderita gonore di rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.

2.3        Epidemiologi Gonorrhea
Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Walaupun semua golongan rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya berkisar pada usia 15-35 tahun. Di antara populasi wanita pada tahun 2000, insidens tertinggi terjadi pada usia 15 -19 tahun (715,6 per 100.000) sebaliknya pada laki-laki insidens rata-rata tertinggi terjadi pada usia 20-24 tahun (589,7 per 100.000). Epidemiologi N. gonorrhoeae berbeda pada tiap – tiap negara berkembang. Di Swedia, insiden gonore dilaporkan sebanyak 487/100.000 orang yang menderita pada tahun 1970. Pada tahun 1987 dilaporkan sebanyak 31/100.000 orang yang menderita, pada tahun 1994 dilaporkan penderita gonore semakin berkurang yaitu hanya sekitar 31/100.000 orang yang menderita. Di Amerika Serikat, insiden dari kasus gonore mengalami penurunan. Di dunia diperkirakan terdapat 200 juta kasus baru setiap tahunnya.

2.4        Pathogenesis Gonorrhea
Meskipun banyak peningkatan dalam pengetahuan tentang pathogenesis mikroorganisme mekanisme molekuler yang tepat dari gonococcus invasi ke sel inang masih belum diketahui. Ada beberapa faktor virulensi yang terlibat dalam mekanisme adhesi dan invasi peradangan mukosa. Pili memainkan peran penting dalam pathogenesis gonore. Pili meningkatkan adhessi ke sel inang, yang mungkin menjadi alasan mengapa gonococcus yang tidak memiliki pili kurang mampu menginfeksi manusia. Antibody antipili blok adhesi epitel dan meningkatkan kemampuan sel fagosit. Juga catat bahwa ekspresi reseptor transferin memainkan peran penting dan ekspresi lipo full-length-oligosaccharide (LOS) muncul diperlukan untuk infeksi maksimal. Daerah ini paling mudah terinfeksi columnar daerah epitel dari uretra dan endoserviks, kelenjar dan saluran parauretra pada pria dan wanita kelenjar Bartolini, konjungtiva mata dan dubur, infeksi primer terjadi pada wanita yang memiliki pubertas terjadi pada epitel skuamosa vagina.

2.5        Diagnosis Gonorrhea
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas 15 tahap, yaitu:
1.      Sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler, leukosit polimorfonuklear.
2.      Kultur untuk identifikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan kultur. Menggunakan media transport dan media pertumbuhan.
3.      Tes definitif, tes oksidasi (semua golongan Neisseria akan bereaksi positif), tes fermentasi (kuman gonokokus hanya meragikan glukosa)
4.      Tes beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase
5.      Tes Thomson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. Tes ini digunakan untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.

2.6        Pengobatan dan Pencegahan Gonorrhea
Pengobatan :
1. Medikamentosa
·   Walaupun semua gonokokus sebelumnya sangansensitif terhadap penicilin, banyak ‘strain’ yang sekarang relatif resisten. Terapi penicillin, amoksisilin, dan tetrasiklin masih tetap merupakan pengobatan pilihan.
·   Untuk sebagian besar infeksi, penicillin G dalam aqua 4,8 unit ditambah 1 gr probonesid per- oral sebelum penyuntikan penicillin merupakan pengobatan yang memadai.
·   Spectinomycin berguna untuk penyakit gonokokus yang resisten dan penderita yang peka terhadap penicillin. Dosis: 2 gr IM untuk pria dan 4 gr untuk wanita.
·   Pengobatan jangka panjang diperlukan untuk endokarditis dan meningitis gonokokus.
2. Non-medikamentosa
·   Memberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang:
·   Bahaya penyakit menular seksual
·   Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
·   Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
·   Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat dihindari.
·   Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang.

Pencegahan :
1.   Cara yang paling pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual adalah dengan tidak melakukan hubungan seks.
2.   Berhubungan seks secara monogami, pastikan pasangan tidak terinfeksi.
Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan penyakit.
3.   Pastikan toilet yang digunakan higienis, hindari penggunaan toilet duduk ditempat umum.
4.   Segera obati bila ada keluhan.


BAB III
KESIMPULAN


3.1        Etiologi Gonorrhea
Penyebab Gonorrhea adalah bakteri yang bernama Neisseria gonorrhoeae yang bersifat patogen.
Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram negative, nonmotil, tidak membentuk spora, berkembang berkoloni membentuk diplokokus, atau pun tunggal monokokus.

3.2        Manifestasi Gonorrhea
Gonorrhea dapat menyerang pria, wanita, maupun bayi baru lahir.

3.3        Epidemiologi Gonorrhea
1.      Tentang 300,000-500,000 kasus gonore dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat.
2.      Gonore lebih umum di pusat kota dan homoseksual populasi.
3.      Risiko tertular gonore dari pasangan yang terinfeksi melalui hubungan heteroseksual adalah 50% untuk perempuan dan 20% untuk laki-laki setelah paparan tunggal.
4.      Manusia adalah tuan rumah hanya dikenal dari N gonorrhoeae, dan Infeksi terjadi melalui kontak seksual.

3.4        Pathogenesis Gonorrhea
Patogenesis gonore berhubungan dengan kemampuan gonokokus untuk menempel pada sel mukosa melalui pili mereka dan kemudian menembus ke daerah submukosa untuk mendorong masuknya kuat polimorfonuklear leukosit. Banyak kasus gonore akan menyelesaikan tanpa pengobatan, namun komplikasi lebih cenderung terjadi jika gonore tidak diobati dengan antibiotik.



3.5        Diagnosis Gonorrhea
1.      Diagnosis gonore melibatkan pendekatan tiga kali lipat.
2.      Evaluasi tanda-tanda pasien menyajikan dan gejala dan seksual sejarah.
3.      Gram noda noda eksudat purulen pasien. Smear adalah positif untuk gonore jika gramnegative diplococci terlihat dalam polimorfonuklear leukosit.
4.      Budaya eksudat untuk N gonorrhoeae menggunakan Thayer-Martin menengah atau menguji eksudat untuk infeksi gonorrhoeae N dengan teknik amplifikasi asam nukleat.

3.6        Pengobatan dan Pencegahan Gonorrhea
Pengobatan :
1. Medikamentosa
2. Non-medikamentosa
Pencegahan :
Tidak melakukan hubungan seks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar