Jumat, 04 Oktober 2013

ANC [Ante Natal Care] Pemeriksaan Kehamilan


  1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada klien, mempersilahkan klien duduk ditempat yang sudah disediakan.
  2. Melakukan Anamnesa atau wawancara kepada klien untuk mengetahui data subjektif, dan mengetahui riwayat medis klien. Yang ditanyakan adalah            Nama, alamat, umur, HPHT, nama suami, pekerjaan, kehamilan keberapa, riwayat persalinan sebelumnya, pernah menderita penyakit menular seksual atau tidak.
  3. Mempersilahkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih di kamar mandi dan mencuci bersih area kewanitaan, dan menganjurkan untuk tidak memakai celana dalam karena area kewanitaan akan di inspeksi.
  4. Sembari menunggu ibu di kamar mandi, petugas melakukan persiapan petugas yaitu menyingsingkan lengan baju sampai kesiku kemudian mencuci tangan 7 langkah

5.Setelah itu melakukan persiapan alat.
-      Timbangan dan pengukur tinggi badan
-      Tensimeter dan stetoskop
-      Funduskop (untuk DJJ)
-      Jam tangan (untuk menghitung nadi)
-      Jangka panggul
-      Selimut
-      Pengukur LILA
-      Tissue
-      Patella Hammer
-      Korentang
-      Pen light
-      Kom berisi handscoon
-      Sarung tangan bersih (untuk pemeriksaan genetalia)
-      Sarung tangan bersih (untuk pemeriksaan payudara)
-      Bengkok
-      Larutan klorin
-      Tempat sampah medis dan non medis
-      Alat untuk mencuci tangan (petugas)
6.   Kemudian mempersilahkan ibu untuk memasuki ruang periksa. Menimbang berat badan ibu. Dam mengukur tinggi badan ibu (tinggi minimal untuk melahirkan normal ialah 145 cm )
7.     Mempersilahkan ibu untuk berbaring di tempat tidur senyaman mungkin, menyelimuti ibu dengan selimut yang sudah disediakan.
8.     Memberikan pengertian kepada klien “Ibu saya bidan “S” saya akan memeriksa keadaan umum ibu, saya memohon kerja samanya. Sebelum pemeriksaan dimulai hendaknya kita membaca doa”
9.     Melakukan pemeriksaan ketiak untuk mengukur suhu dan palpasi apakah ada pembesaran kelenjar limfe. “Permisi ibu saya akan memeriksa ketiak ibu, apakah bisa mengangkat tangan keatas ?”. mengambil tissue dan melakukan palpasi sekalian membersihkan area ketiak kemudian memasang thermometer (tepat pada tengah ketiak untuk hasil lebih akurat).
10.  Melakukan pemeriksaaan TTV
-       Mengukur tekanan darah ibu normalnya tidak boleh lebih dari sistole >140, diastole >90
-       Mengukur nadi ibu normalnya 60 - 100 x/menit
-       Mengukur Respirasi (Rr) normalnya 16 - 20 x/menit
-       (menggunakan stetoskop) apaka ada pernafasan Ronchi atau Wezzing pada dada ibu
-       setelah melakukan pemeriksaan tersebut mengambil thermometer yang sudah di pasang tadi.
11.  Pemeriksaan Kepala
Rambut
-       Warna rambut (apakah ada rambut berwana merah seperi rambut jagung, indikasi kurang gizi)
-       Ketombe
-       Kerontokan
-       Ada benjolan pada kepala
Muka
-       Muka Oedem
-    Cloasma Gravidarum [bintik - bintik hitam pada dahi]
-       Pucat
-       Hyperpigmentasi pada muka
Mata
-       Simetris
-       Konjungtiva tidak anemis
-       Sklera tidak ikterus
-       Palpebra tidak Oedem
Hidung
-          Lubang hidung simetris
-     Tidak ada PCH (Pernafasan Cuping Hidung), merupakan indikasi gangguan pernafasan PCH bisa hampir tidak terlihat atau samar.
-       Tidak ada polip (ketika menggunakan Penlight tangan di letakkan di batang hidung untuk menghindari cahaya terkena mata)
-       Sekret
Mulut
-       Mukosa bibir lembab
Ibu di anjurkan untuk membuka mulut (ketika menggunakan Penlight tangan di letakkan di batang hidung untuk menghindari cahaya terkena mata)
-       Lidah bersih
-       Tidak ada stomatitis
-       Tidaka ada karies gigi
-       (ibu di anjurkan untuk menjulurkan lidah) tidak ada pembesaran tonsil, merupaka indikasi alergi
Telinga
-     Memeriksa pendengaran ibu, yaitu degan memberikan instruksi menolehkan kepala. Sekalian memeriksa telinga
-     Simetris
-     Serumen
12.  Pemeriksaan Leher
-     Ibu di anjurkan untuk menelan kemudiann terasa gerakan peristaltic atau tidak, jika terasa maka tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid
-       Palpasi sebelah bawah rahang, apakah ada pembesaran vena jugularis
13.  Pemeriksaan Payudara
Inspeksi
-       Simetris
-       Hyperpigmentasi pada areola
-       Putting menonjol
-       Tidak ada retraksi dan pembesaran pori – pori pada kulit payudara
Palpasi
-       Palpasi melingkar dari arah luar masuk ke putting, tidak ada benjolan abnormal
-       Memencet lembut tapi pasti , memasikan apakah kolostrum keluar atau belum (kolostrum di produksi pada TM III)
14.  Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
-       Linea Alba  : Garis perut yang menghitam dari prosesus xipoideus sampai pusat
-       Linea Nigra : Garis perut yang menghitam dari pusat sampai simphisis
-       Strie Livida : Garis – garis banyak berwarna kebiruan (pada primigravida)
-       Strie Albican: Garis – garis banyak berwarna putih (pada multigravida)
-       Apakah pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
Palpasi
Bertujuan untuk mengetahui :
-       Besar dan konsistensi Rahim
-       Bagian – bagian janin, letak dan presentasi
-       Gerakan janin
-       Kontraksi Rahim
§  LEOPOLD I
Kaki ibu di anjurkan untuk sedikit ditekuk
ü  Untuk menentukan TFU ibu
ü  Bagian janin yang ada di fundus
Caranya yaitu
ü  Menekan bagian Simphysis, tekan dengan pasti kearah atas sampai menemukan fundus. Jangan lepaskan tahanan fundus ambil metline kemudian ukur fundus menggunakan satuan Inchi setelah di ukur balik metline ke bagian centimeter.
ü  Setelah di ukur menggunakan metline, ukur menggunakan jari.
-       Px = 38 minggu
-       2 jari di bawah Px = 36 minggu
-       Antara Px  dan pusat =32 minggu
-       2 jari di atas pusat = 28 minggu
-       Pusat = 24 minggu
-       2 jari di bawah pusat = 20 minggu
-       Antara pusat – simfisis = 16 minggu
-       2 jari di atas simfisis = 12 minggu
ü  Jangan lepaskan tahanan yang ada pada fundus lengkungkan tangan / viksasi / memegang bagian janin yang ada pada fundus
ü  Rasakan bagian janin yang seperti apa yanga ada pada fundus.
Kepala : Bulat, Keras, Melenting
Pantat : Bulat, Lunak, Tidak melenting
§  LEOPOLD II
ü  Menentukan batas samping rahim kanan dan kiri
ü  Menentukan letak punggung janin
ü  Menentukan letak presentasi janin
Caranya yaitu
ü  Menekan bagian simfisis sampai keatas (di urut). Berhenti dibagian tengah
ü  Tangan kiri nakes memegang perut kanan ibu, tekan kearah kiri sampai ada tahanan. Tangan kanan nakes meraba perut kiri ibu sampai terasa ada bagian janin yang teraba
Punggung : Datar, Keras, memanjang seperti papan
Bagian kecil janin : Teraba bagian bagian kecil janin
ü  Lakukan sebaliknya pada sisi bagian perut ibu yang lain
Jika terasa bagian yang sama seperti ciri – ciri punggung maka lakukan variasi yang lain
·      Variasi Budin
-    Tangan kiri memviksasi janin [memegang fundus dengan pasti, arahkan ke Simphysis]
-       Tangan kanan meraba bagian perut kanan dan kiri ibu
·      Variasi Ahlfeld
-       Tangan kiri menekan bagian tengah perut ibu [pusat] kedalam
-       Tangan kanan meraba dengan pasti perut kanan dan kiri ibu
§  LEOPOLD III
ü  Menentukan bagian terbawah janin
ü  Janin masuk PAP
Caranya yaitu
ü  Varaiasi Knebel tangan kiri memegang pasti bagian janin di fundus. Tangan kanan memegan pasti bagian janin yang ada di bagian Simphysis kemudian di goyangkan secara bergantian.
NB : jika pada saat Leopold III janin belum masuk PAP maka Leopold IV tidak perlu dilakukan.
§  LEOPOLD IV
ü  Petugas menghadap kaki ibu, kemudian kaki ibu di anjurkan untuk diluruskan
ü  Tangan di letakkan di kedua sisi bagian bawah rahim. 
-     Jika posisi konvergen tangan berbentuk (/ \) maka sebagian kecil janin sudah masuk PAP
-    Jika posisi tangan sejajar (I I) maka setengah bagian janin masuk PAP
-       Jika posisi divergen tangan berbentuk (\ / ) maka sebagian besar presentasi janin  masuk PAP
Cara menghitung dengan jari (Per 5 an)
Cara menghitung dengan perlimaan hanya dilakukan jika menjelang persalinan
- 1 jari di atas simfisis = 4/5 bagian sudah masuk PAP [yang di tulis saat pendokumentasian adalah bagian janin yang teraba oleh jari, misal 1/5]
-      2 jari di atas simfisis = 3/5 bagian sudah masuk PAP
-      3 jari di atas simfisis = 2/5 bagian sudah masuk PAP
-      4 jari di atas simfisis = 1/5 bagian sudah masuk PAP
-     5 jari di atas simfisis = jika seluruh bagian janin masih belum memasuki PAPatau seluruh bagian janin teraba di atas simfis
15.  Pemeriksaan Vulva
-  Ibu di posisikan Dorsal Rekumben (kaki diangkat / seperti Lithotomi tetapi kaki tidak menggantung)
-      Mengangkat selimut
-      Mendekatkan bengakok
-      Membuka kom berisi kapas DTT
-      Memasang handscoon steril
-      Mengambil 3 kapas DTT
-      Membuka labia ibu, kemudian melakukan Vulva Hygiene
-      Mengusap Labia Mayora dan Minora kiri
-      Mengusap Labia Mayora dan Minora kanan
-      Mengusap Vestibulum hingga Perineum
Palpasi
-      Apakah ada pembesaran kelenjar Skene pada Labia kanan dan kiri
-      Apakah ada pembesaran kelenjar Bartolin pada bawah vulva
-      Ketika selesai melakukan papasi juga melakukan pengukuran Distansia Tuberum yaitu dari Spina Ischiadica kanan dan kiri apakah lebih atau kurang dari sekepalan tangan
Inspeksi
-     Tanda Chadwick
(ada banyak tanda lain pada kehamilan seperti portio melunak / Goodell tetapi tidak dilakukan karena hanya pemeriksaan awal)
-     Setelah melakukan pemeriksaan membuang kapas kesampah medis, melepaskan handscoon ke larutan klorin
16.  Pemeriksaan Ekstremitas
-  Ibu di anjurkan untuk meluruskan kaki kemudian di tekan daerah pretibia, os. Meolus dan metakarpal. Jika tidak kembali selama 2 detik ada indikasi oedem.
- Ibu di anjurkan untuk duduk dengan kaki menggantung pandangan ibu lurus kedepan kemudian menggunakan Patella Hammer, mengetuk bagian cekungan patella. Reflek (+) berarti ibu tidak ada kesulitan mengejan.
17.  Mengukur Panggul
-      Ibu di anjurkan berdiri
-      Distantia Spinarum
-  Jarak antara Spina Iliaca Superior-Anterior [SIAS] kanan dan kiri. Jarak normal orang Indonesia kurang lebih 23 – 26 cm.
-      Distantia Cristarum
-    Jarak terjauh antara Crista iliaca kanan dan kiri. Bukan ujung dari Crista Iliaca tetapi jarak terjauh dari Crista Iliaca [sayap]. Jarak normal orang Indonesia 28 – 30 cm.
-     Conjugata Eksterna (Baudeloque)
Jarak antara tepi atas Simphysis sampai Prosessus Spinnosus ruas lumbal ke V [pada tempat terhubungnya tulang veterbra dan Os. Sacrum]. Jarak normal orang Indonesia adalah  18 – 20 cm.
-     Ukuran Lingkar Panggul
Urutan ukuran lingkar panggul adalah dari Tepi atas Simphysis – pertengahan antara Spina Iliaca Anterior-Posterior dan Trochanter Mayor Kanan - Spina Iliaca Posterior-Superior kanan - Spina Iliaca Posterior-Superior kiri - pertengahan antara Spina Iliaca Anterior-Posterior dan Trochanter Mayor kiri - Tepi atas Simphysis.  pada umumnya orang Indonesia berukuran 80 – 90 cm.